Wajah Demokrasi
Negeriku kian mati
katanya demokrasi tapi tak mau berselisih
ada kalanya mengancam koalisi satu sisi menarik oposisi
mentri bingung menjadi-jadi
langkah tak ada yang pasti
merekrut oposisi menyingkirkan koalisi
tradisi baru elit politik dalam berdemokrasi
cacimaki silih berganti
pergantian kursi jadi sarapan pagi setiap kali ku bangun
pagi
untukmu yang asyik berdiskusi dimeja eksekusi
tak perlu lagi kau berdebat tentang negeri ini
basi rasanya aku mendengar berita ini karena tak ada yang
pasti dari persoalan bangsa ini
hukum tumpul pada orang yang berdasi
runcing tajam untuk masyarakat seperti kami
lalu dikemanakan pasal-pasal yang kau buat tadi
jika anak cucuku kelak bertanya padaku kenapa ia harus
bangga pada indonesia ini
apakah kau tau menjawabnya?
karena sejarah…..!
iya,karena kita punya sejarah, patut diteladani
parahnya kenapa kita tidak meniru hal itu
bangsa ini semakin dekat dijurang perselisihan
belum tuntas yang satu datang persoalan baru
akhirnya mengambanglah penderitaan ini
janganlah lagi kita menghabiskan waktu berdebat tentang hal
ini karena kau akan membuatku mati
perlahan hatiku kau lukai lalu dengan
kebuasanmu kau cabit-cabit nurani ini
bila saja esok negri ini kan lebih baik dari sekarang
kupinta tiadakan saja partai-partai hari ini
omongannya tak ada yang pasti semuanya basa-basi
demokrasi basa-basi politisi
politisi basa-basi
berdemokrasi
Makassar, 11 Maret 2011
Reformasi
dibalik roda dimensi
waktu
ada arena, ada ajang permainan
begitu pula negriku
ada ketimpangan,
kepincangan politik kotor
yang mengerang jadi
problem negriku
Jadi pusarah
bangsaku
hidup di atas
gulungan ombak
senantiasa terseret
terhempas angin laut
kala senja bertiup
menepi bersandar pada zaman
tenggelam dalam kesenjangan hidup yang hina
tapi dengan ini
kubangkit hidup dan kembali berkata
reformasi bergejolak
segelintir kubangkit
angkat senjata
menyerukan pada bumi
indonesia
mari hidup selayaknya
kita teriakkan perubahan
hidup reformasi
Gowa, 17 Agustus 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar